KITAB MERAH 03 ~ MENGENAL ALLAH ITU TERAMAT PENTING

 


Ku susun kitab ini serasa aku duduk dihadapan diri  kalian, sambil ku reguk kopi hitam ku ceritakan tentang hakikat diri yang telah Tuhan bukakan kepadaku lewat para guru. Kalaulah Tuhan tidak bukakan, tentu kitab ini tidak akan ditangan kalian. Ketahuilah saudara anak keturunanku, kenapa begitu penting memahami hakikat diri?, karena selama ini kita terlalu sering mengurusi hal yang ada diluar diri kita, hingga tak perduli dengan diri sendiri. Padahal kalam orang-orang sufi bahari sampai sekarang pun bahwa mengenal diri itu adalah jalan mengenal Tuhan, karena diri itu menanggung rahasia yang harus kita sibak kenyataannya. Man ‘Arafa Nafsahu Faqad ‘Arafa Rabbahu’, Siapa yang Mengenal Dirinya maka Akan Mengenal akan Tuhannya. Siapa yang membuka akan kulitnya maka terlihatlah akan isinya. Siapa yang menyelam ke kedalaman zahirnya maka sampailah pada dasar batinnya.

Ketahuilah saudara anak keturunanku, mengenal Allah sampai kepada yang empunya nama itu, wajiblah hukumnya dalam beragama. Perkara wajib disini, bukan sekedar berdosa tidak mengetahuinya, tetapi dapat tersesat dalam kebenaran. Merasa setiap hari beribadah tetapi sebenarnya luput dalam pandangan Tuhan. Merasa setiap kali sembahyang menghadap Tuhan, tetapi sebenarnya jasad saja yang tunduk, hati tiada tahu kepada yang disembah, melayang ke negeri antah berantah. Setiap hari merasa dekat dengan Tuhan, tetapi sebenarnya teramat jauh hakikatnya, karena tiada mengenal sebenar-benar Tuhan tersebut.

Disinilah letak pentingnya mengenal Allah sampai kepada yang empunya nama, disinilah pula letak apakah seseorang itu sudah berislam dengan sempurna atau tidak. Karena mengenal Allah sampai kepada yang empunya nama itu akan menyampaikan kepada kesempurnaan diri sebagai manusia (sebenar-benar hamba Tuhan), hamba Allah itu bukan sekedar diucap (mengaku) diujung lidah, tetapi dibuktikan dengan hati dan perbuatan sehingga ternyatalah bahwa dia adalah benar-benar hamba Allah bukan hamba nafsunya. Oleh karena itulah hamba Allah itu perlu diurai dan sampai pada tingkatan jasad dan ruh. Seseorang yang telah sampai pada tingkat sebenar-benar hamba Allah maka terungkaplah hakikat dirinya yang akan mengantar pada makrifat kepada Tuhannya.

Mengapa perlu mengenal sampai kepada yang empunya nama?, sebab kalau hanya bergantung kepada nama, orang kafir sekalipun bisa menyebut nama. Kalau hanya sampai pada tingkat menyembah kepada nama, orang tak beragama pun dapat mengaku bahwa ia sudah menyembah Tuhan. Lalu, apa bedanya kita dengan mereka, kita menyebut Allah, mereka juga bisa menyebut  Allah. Kita bersujud meletakkan kening ke atas tanah, mereka pun bisa bersujud meletakkan kening di atas tanah, bahkan bisa terlihat lebih khusyuk dari pada kita. Oleh karenanya, mengenal Allah (ma'rifatullah) itulah pembeda muslim dengan kafir (Tertutup dari Tuhan)

Penyusun: Shabri Saleh Anwar bin Anwar Bujang

Posting Komentar

0 Komentar